Beranda | Artikel
Inspirasi untuk Sepanjang Hidup Anda - Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Senin, 10 Oktober 2022

Saudara kita ini berkata, “Kesibukan hidup telah membuatku lalai dan lelah,
terlebih lagi aku harus menafkahi keluarga, dan pendapatanku hanya sedikit,
dan aku terlalaikan dari membaca dan mencari ilmu.

Setiap kali aku melihat buku-bukuku, kesedihanku semakin bertambah. Mohon arahan dan nasihatnya.”
Pertama, tentang berlepas diri dari kehidupan sepenuhnya dan sibuk dengannya,
tidak diragukan lagi bahwa itu dilarang syariat, karena itu bagian dari kewajiban.

[PERTAMA]
Namun, pertama aku akan menasihati yang lain sebelum memberimu nasihat.
Diriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Manfaatkan yang lima sebelum datang yang lima …”
disebutkan di antaranya, “… waktu lapangmu sebelum sibukmu.”

Sebagian saudara kita tidak mengetahui pentingnya pertanyaan ini karena belum sibuk.
Namun jika kamu telah menikah nanti, dan memiliki satu atau beberapa anak,
atau salah satu anakmu membutuhkan sesuatu atau sedang sakit,
atau kamu sibuk mencari rezeki,
maka hal-hal itu akan sangat menyibukkan seseorang.

Maka kamu—dan terlebih dahulu aku menasihati yang belum sibuk—
manfaatkanlah waktu luangmu saat ini,
karena demi Allah, tidaklah seorang pun sampai pada usia tertentu kecuali ia menyesali atas yang telah berlalu. Ini yang pertama.

[KEDUA]
Kemudian yang kedua, untuk mempersingkat waktu. Bagi yang telah memiliki kesibukan dan seterusnya, ia harus memperhatikan hal-hal berikut:

Pertama, tetapkanlah target membaca harian yang jangan sekali-kali kamu lalaikan.
Yakni jangan kamu tinggalkan atau kurangi sekalipun.

Harus ada target harian, baik itu dalam membaca al-Quran, hadis, atau buku lain.
Kita mulai dengan al-Quran. Para ahli fiqih menyebutkan
—ini disebutkan oleh Ibnu Abi Ya’la dalam buku at-Tamam dan dinukil ulama lain setelahnya:

Disepakati bahwa makruh hukumnya bagi orang yang hafal al-Quran atau mampu membaca al-Quran,
berlalu padanya 40 hari tanpa dia mengkhatamkan al-Quran.
Buatlah target harian untuk membaca, semisal satu juz atau kurang dari itu,
minimal kamu dapat mengkhatamkan al-Quran setiap 40 hari sekali.

Kita mulai dengan ilmu paling agung, yaitu al-Quran. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dahulu punya target harian membaca al-Quran,
jika datang waktu tidurnya, akan tetapi beliau belum menyelesaikan targetnya, maka beliau menunda tidurnya untuk menyelesaikan target.

Buatlah target tertentu yang jangan sampai kamu tinggalkan.
Inilah makna sabda Nabi, “Setiap amalan punya masa semangatnya, dan setiap semangat akan ada kendornya.

Barang siapa masa kendornya masih di atas sunahku, maka ia telah diberi petunjuk.”
Selalu buat batas minimal yang tidak pernah kamu lewatkan. Ini dalam al-Quran.
Dalam membaca buku, usahakan untuk membaca sejumlah halaman yang jangan kamu tinggalkan sekali pun.

Aku buatkan contoh pada ulama kontemporer, asy-Syaikh Ali Thanthawi,
beliau menyebutkan dalam catatannya, “Aku berjanji pada diriku …”—bukan nazar agar tidak menjadi wajib—

“… untuk tidak sekalipun berlalu satu hari kecuali aku membaca 100 halaman.”
Biasakan dirimu, setiap hari 100 halaman. Pada mulanya mungkin akan sulit,
lalu lama-kelamaan akan mudah sekali bagimu.
Jadi, kamu harus punya target membaca.

[KETIGA]
Perkara ketiga, dan ini sangat penting. Bahkan guru-guru kita selalu menyarankan ini:
Jangan sampai aku dan kamu absen dari pelajaran (pengajian).
Jika salah satu gurumu masih hidup, jangan sekali pun meninggalkan pengajiannya.

Hadirilah pengajiannya, meski kamu sudah menjadi ketua pengadilan, sedangkan beliau masih seorang imam masjid.
Jangan tinggalkan pengajian. Tetapkan pengajian (minimal) seminggu sekali untuk kamu hadiri.

Ini bisa pengajian apa saja. Lihat waktu yang tepat bagimu, apakah setelah subuh, atau pada hari libur.
Harus ada minimal sehari dalam sepekan untuk menghadiri pengajian. Ini tali yang menghubungkanmu dengan ilmu, maka jangan sampai putus.

====

هَذَا أَخُونَا يَقُولُ إِنَّ مَشَاغِلَ الْحَيَاةِ أَلْهَتْنِي وَأَتْعَبَتْنِي

خَاصَّةً أَنِّي أُنْفِقُ عَلَى أَهْلِي وَمَعَ قِلَّةِ ذَاتِ الْيَدِ

وَقَدْ شُغِلْتُ عَنِ الْقِرَاءَةِ وَالتَّحْصِيْلِ

وَكُلَّمَا رَأَيْتُ كُتُبِي زَادَتْ حَسْرَتِي فَهَلْ مِنْ تَوْجِيهٍ وَنَصِيحَةٍ؟

أَوَّلًا يَا شَيْخُ قَضِيَّةُ الِْانْقِطَاعِ عَنِ الْحَيَاةِ وَالِْانْشِغَالِ بِهَا

فَهَذَا لَا شَكَّ أَنَّهُ مَنْهِيٌّ عَنْهُ شَرْعًا لِأَنَّ هَذَا مِنَ الْوَاجِبَاتِ أَوَّلًا

لَكِنْ أَوَّلًا سَأَنْصَحُ غَيْرَكَ قَبْلَ أَنْ أَبْدَأَ بِنَصِيْحَتِكَ

ثَبَتَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَنَّهُ قَالَ اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ

وَمِنْهَا فَرَاغُكَ قَبْلَ شُغْلِكَ

بَعْضُ الْإِخْوَانِ لَا يَعْرِفُ قِيمَةَ هَذَا السُّؤَالِ لِأَنَّهُ لَمْ يَنْشَغِلْ بَعْدُ

إِذَا تَزَوَّجْتَ غَدًا وَأَنْجَبْتَ وَلَدًا أَوْ أَوْلَادًا

أَوْ كَانَ بَعْضُ هَؤُلَاءِ الْأَوْلَادِ ذَا حَاجَةٍ وَمَرَضٍ

أَو شُغِلْتَ لِطَلَبِ الْمَعَاشِ

فَإِنَّ هَذِهِ الْأُمُورَ تَشْغَلُ الْمَرْءَ شُغْلًا كَبِيرًا

فَأَنْتَ أَوَّلُ شَيْءٍ أَنَا أَنْصَحُ الْإِخْوَانَ الَّذِينَ لَمْ يَشْغَلُوا بَعْدُ

يَعْنِي انْتَفِعْ مِنْ وَقْتِ فَرَاغِكَ الْآنَ

فَوَاللهِ مَا مِنِ امْرِءٍ يَصِلُ مَرْحَلَةً مِنَ الْعُمْرِ إِلَّا وَيَتَنَدَّمُ عَلَى مَا مَضَى هَذَا وَاحِدٌ

الْأَمْرُ الثَّانِي أَخُونَا لِأَجْلِ الْوَقْتِ بِالنِّسْبَةِ لِمَنْ جَاءَهُ شُغْلُهُ وَهَكَذَا يَجِبُ أَنْ تَحْرِصَ عَلَى أُمُورٍ

الْأَمْرُ الْأَوَّلُ أَنْ تَجْعَلَ لَكَ حِزْبًا لَا تُجَاوِزْهُ أَبَدًا

يَعْنِي لَا تَتْرُكْهُ أَبَدًا وَلَا تَنْقُصْ عَنْهُ أَبَدًا

لاَ بُدَّ حِزْبٌ إِمَّا مِنَ الْقُرْآنِ أَوْ مِنَ الْحَدِيثِ أَوْ مِنَ الْقِرَاءَةِ

نَبْدَأُ بِالْقُرْآنِ ذَكَرَ فُقَهَاؤُنَا

وَذَكَرَ ذَلِكَ ابْنُ أَبِي يَعْلَى فِي التَّمَامِ وَنَقَلَهُ مَنْ بَعْدَهُ عَنْهُ

أَنَّهُ بِاتِّفَاقٍ يُكْرَهُ أَنْ تَمُرَّ عَلَى حَافِظِ الْقُرْآنِ أَوْ مَنْ يُحْسِنُ قِرَاءَتَهُ نَظَرًا

أَنْ يَمُرَّ عَلَيْهِ أَرْبَعُونَ يَوْمًا لَا يَخْتِمُ الْقُرْآنَ

اجْعَلْ لَكَ حِزْبًا لِنَقُلْ جُزْءًا مِنْ ثَلَاثِينَ أَوْ أَقَلَّ مِنْ ذَلِكَ

بِحَيْثُ إِنَّكَ تَخْتِمُ الْقُرْآنَ أَقَلَّ شَيْءٍ كُلَّ أَرْبَعِينَ يَوْمًا مَرَّةً

نَبْدَأُ بِأَعْظَم الْعِلْمِ الْقُرْآنِ وَقَدْ كَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا تَجْعَلُ لَهَا حِزْبًا مِنَ الْقُرْآنِ

فَإِذَا جَاءَ نَوْمُهَا وَلَمْ تَقْرَأْ ذَلِكَ الحِزْبَ أَخَّرَتْ نَوْمَهَا لِتَقْرَأَ حِزْبَهَا

اجْعَلْهُ لَكَ حَدًّا لَا تَتْرُكْهُ أَبَدًا

وَهَذَا مَعْنَى قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ

فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ عَلَى سُنَّتِيْ فَقَدْ هُدِيَ

دَائِمًا خُطَّ لَكَ حَدًّا أَدْنَى لَا تُجَاوِزُهُ هَذَا فِي الْقُرْآنِ

فِي الْقِرَاءَةِ احْرِصْ عَلَى أَنْ تَجْعَلَ لَكَ عَدَدًا مِنَ الصَّفَحاتِ لَا تَتْرُكْهُ أَبَدًا

يَعْنِي أَضْرِبُ لَكَ مِثَالًا مِنْ بَعْضِ الْمُعَاصِرِينَ الشَّيْخُ عَلِيٌّ الطَّنْطَاوِيُّ

ذَكَرَ فِي مُذَكِّرَاتِهِ قَالَ أَخَذْتُ عَلَى نَفْسِي عَهْدًا أَو وَعْدًا لَيْسَ نَذَرًا لِكَيْلَا يَكُونَ وَاجِبًا

أَنْ لَا يَمُرَّ عَلَيَّ يَوْمٌ إِلَّا وَأَقْرَأُ فِيهِ مِئَةَ صَفْحَةٍ

تَعَوَّدْ عَلَى نَفْسِكَ كُلَّ يَوْمٍ مِئَةَ صَفْحَةٍ أَوَّلُ مَا تَبْدَأُ سَتَكُونُ صَعْبَةً

ثُمّ سَتُصْبِحُ عَلَيْكَ أَسْهَلَ مِنَ السَّهْلِ نَفْسِهِ

إِذًا لاَ بُدَّ أَنْ تَجْعَلَ لَكَ قِرَاءَةً

الْأَمْرُ الثَّالِثُ وَهَذِهِ مُهِمَّةٌ وَمَا زَالَ مَشَايِخُنَا يُوصُونَ بِهَا

إِيَّانِي وَإِيَّاكَ أَنْ تَتْرُكَ الدَّرْسَ

إِذَا كَانَ أَحَدُ مَشَايِخِكَ أَحْيَاءً فَلَا تَتْرُكْ دَرْسَهُ أَلْبَتَّةَ

اُحْضُرْ اُحْضُرْ عِنْدَهُ وَإِنْ كُنْتَ إِنْ شَاءَ اللهُ أَنْتَ رَئِيسَ الْمَحَاكِمِ وَهُوَ مَا زَالَ إِمَامَ مَسْجِدٍ

لَا تَتْرُكِ الدَّرْسَ اجْعَلْ لَكَ دَرْسًا فِي الْأُسْبُوعِ اُحْضُرْهُ

هَذَا يَخْتَلِفُ الدُّرُوسُ مَا هِيَ تَنْظُرُ لَكَ يَوْمٌ مِنَ الْأَيَّامِ فَجْرٌ فِي إِجَازَةٍ

لاَ بُدَّ يَوْمٌ فِي الْأُسْبُوعِ عَلَى الْأَقَلِّ يَكُونَ لَكَ دَرْسٌ هَذَا حَبْلٌ بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْعِلْمِ فَلَا يَنْقَطِعُ


Artikel asli: https://nasehat.net/inspirasi-untuk-sepanjang-hidup-anda-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/